Perbedaan Laminasi dan Press, Jangan-Jangan Kamu Salah Sebut?
Terdapat 8 perbedaan laminasi dan press yang perlu kamu ketahui. Meskipun, kedua jenis ini memiliki persamaan yang cukup mirip, tetapi kedua jenis jasa ini sangat berbeda.
Laminasi sendiri adalah proses melapisi dokumen atau kertas cetakan menggunakan plastik, biasanya menggunakan plastik laminasi thermal dan plastik laminasi waterbased.
Adapun, press adalah proses membungkus kertas atau dokumen menggunakan plastik mika, lalu kemudian menggunakan sealer press.
Lantas, apa saja perbedaannya? Simak penjelasannya sebagai berikut!!
Perbedaan Laminasi dan Press
Inilah perbedaan mendasar yang perlu kamu ketahui tentang laminasi dan press.
Alat yang Dibutuhkan
Press melewati beberapa proses menggunakan mesin sealer atau vacuum sealer. Alat ini bisa menghantarkan panas melalui aliran listrik dan harus dibiarkan terlebih dahulu selama 10-15 menit sebelum digunakan.
Cara kerja untuk mesin ini dengan melapisi kertas dengan plastik mika yang akan digunakan, lalu mengarah di setiap ujung ke mesin press satu per satu hingga melekat dengan sempurna.
Sehingga bagian tengah tidak akan melekat dengan mika.
Sedangkan untuk laminasi menggunakan alat yang menyerupai printer, sehingga dokumen dan plastik melekat sejajar. Kemudian dimasukkan ke dalam alat tersebut.
Perbedaan Bahan yang Digunakan
Salah satu perbedaan utama antara press dan laminating adalah bahan yang dipakai. Press dokumen menggunakan plastik mika, atau dikenal juga sebagai mika ijazah, yang harganya relatif terjangkau. Plastik ini sering digunakan untuk sampul buku pada metode penjilidan. Sebaliknya, laminating menggunakan plastik laminasi, baik yang bening maupun buram, dengan harga yang cenderung lebih mahal.
Apakah Memerlukan Perekat?
Pembedaan lain terletak pada penggunaan perekat. Press dokumen tidak memerlukan perekat karena plastik mika dapat menempel sendiri ketika meleleh akibat panas. Lelehan plastik hanya membuat lapisan mika atas dan bawah saling merekat tanpa mempengaruhi bagian dokumen lainnya. Berbeda dengan plastik laminasi yang sudah dilapisi lem perekat. Saat terkena panas mesin, lem tersebut akan meleleh dan merekatkan plastik ke dokumen tanpa merusak isinya. Oleh karena itu, laminating aman digunakan untuk melapisi dokumen seperti kartu nama agar terlindungi dan tetap terbaca.
Cara Kerja Laminating dan Press
Proses laminating:
- Nyalakan mesin dan atur suhu ke 110°C, lalu tunggu sekitar 5–10 menit hingga panas.
- Letakkan dokumen di dalam plastik laminasi dan pastikan posisinya tepat.
- Masukkan dokumen ke mesin laminasi, lalu tunggu hingga keluar di sisi lainnya.
Proses press:
- Nyalakan mesin vacuum sealer, atur suhu sedang, dan tunggu 10–15 menit hingga panas.
- Pastikan dokumen berada dalam posisi yang sesuai di dalam plastik mika.
- Jepit setiap sisi (atas, bawah, kanan, dan kiri) menggunakan mesin sealer selama 3–5 menit hingga plastik melekat sempurna.
Biaya
Dari segi biaya, press dokumen umumnya lebih murah dibanding laminating. Layanan press biasanya dikenakan biaya mulai Rp1.500,00 per lembar, sedangkan laminating bisa mencapai Rp5.000,00 per lembar. Layanan press lebih mudah ditemukan di toko alat tulis atau fotokopi kecil, sedangkan laminating biasanya tersedia di toko fotokopi besar atau jasa percetakan tertentu.
Ketahanan
Soal daya tahan, baik press maupun laminating memiliki perlindungan yang sama terhadap debu, cairan, dan noda, asalkan prosesnya dilakukan dengan benar. Namun, teknik press lebih berisiko karena memerlukan pengaturan manual untuk memastikan lapisan plastik melekat sempurna. Jika alat kurang panas atau plastik tidak sejajar, dokumen bisa terpapar debu atau air. Laminating lebih unggul karena prosesnya dilakukan secara otomatis oleh mesin yang memastikan hasil lebih presisi.
Risiko Kerusakan Dokumen
Teknik press memiliki risiko kerusakan dokumen yang sangat kecil karena hanya ujung plastik yang dilekatkan. Sebaliknya, laminating merekatkan seluruh permukaan dokumen dengan plastik, sehingga lebih cocok untuk melindungi dokumen penting seperti sertifikat, ijazah, atau akta. Laminating memberikan perlindungan yang lebih awet dan tahan lama, meskipun dokumen tersebut jarang dibuka kembali.
Jelas, bukan? Begitulah perbedaan antara teknik press dan laminating.